- Back to Home »
- Article , education , English article »
- Education planning correlation in the meanwhile social and economic problem
Posted by : Unknown
Wednesday, June 12, 2013
1. Urgensi
Perencanaan Pendidikan
Perencanaan
pendidikan adalah suatu proses yang sistematis dan berkesinambungan yang
meliputi pelaksanaan dan pengkoordinasian, metode penelitian sosial, prinsip
dan teknik pendidikan, administrasi, ekonomi, dan keuangan melalu dukungan
masyarakat terhadap pendidikan. Dengan tujuan dalam langkah-langkah yang
dirumuskan secara pasti untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang dalam
mengembangkan berbagai potensinya agar dapat memberikan kontribusinya secara
efektif terhadap pembangunan sosial, kebudayaan dan ekonomi bagi negerinya.[1]
Lebih
jauh, Udi Saefuddin dan Samsudi Maknun
menegaskan akan pentingnya praperkiraan dalam menganalisa pentingnya
perencanaan pendidikan dalam berbagai aspek :
1. pertumbuhan
penduduk
2. partisipasi
dalam pendidikan(dengan menghitung penduduk yang sekolah)
3. arus
murid dari kelas satu ke kelas yang lebih tinggi dan dari satu tingkat ke
tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan
Selanjutnya
para perencana pendidikan diminta untuk merencanakan penggunaan tenaga dan
fasilitas yang ada secara optimal dan memobilisasikan dana dan daya agar
permintaan terhadap pendidikan menjadi terpenuhi. Dalam banyak Negara,
penyediaan pendidikan dasar baik dalam sekolah maupun diluar sekolah didasarkan
kepada pendekatan permintaan masyarakat.[2]
Masyarakat
memiliki peran yang sangat penting terhadap keberadaan, keberlangsungan, bahkan
kemjuan lembaga pendidikan. Setidaknya salah satu parameter penentu nasib
lembaga pendidikan adalah masyarakat. Apabila ada lembaga pendidikan yang maju,
salah satu factor keberhasilan tersebut adalah keterlibatan masyarakat yang
maksimal. Begitu pula sebaliknya, apabila ada lembaga pendidikan yang bernasib
memprihatinkan, salah satu penyebabnya kurangnya dukungan masyarakat.[3]
Disini,
peran masyarakat memiliki poisi ganda, mereka sebagai objek dan juga subyek.
Keduanya mempunyai makna fungsional bagi pengelolaan pendidikan. Ketika
suatu lembaga sedang melakukan promosi terhadap para siswa/santri/ mahasiswa
baru, masayarakat merupakan objek mutlak yang dibutuhkan.
Sementara
respon masyarakat terhadap promosi tersebut menempatkan mereka sebagai subyek
yang memiliki hak prerogative penuh untuk menerima atau menolaknya. Posisi
masyarakat sebagai subyek juga terjadi ketika mereka menjadi pengguna
lulusan-lulusan lembaga tersebut. oleh karena itu, hubungan dengan masyarakat
harus dikelola dengan baik.
Sedemikian rumitnya mengenai masalah pendidikan,
urgensi perencanaan yang matang perlu segera dilakukan. Studi yang lebih khusus
terhadap kecenderungan masyarakat terhadap pendidikan perlu untuk
disemarakkan. Vonis cacat yang
dialamatkan terhadap system pendidikan kita harus diimbangi dengan
kajian-kajian sistematis terhadap perencanaan yang matang dan mapan.
[1] Kahar Utsman dan Nadhirin, Perencanaan
Pendidikan, STAIN Kudus, Kudus, 2008, Hlm. 69
[2] Udi Syaefuddin dan Abin Samsudin Maknun, Perencanaan
Pendidikan; Suatu Pendekatan Komprehensif, Remaja Rosda Karya, Bandung,
2009, Hlm. 235
[3] Hamdani, Dasar-Dasar Kependidikan,
Pustaka Setia, Bandung, 2011, Hlm. 195