Archive for June 2013

Proses Pendidikan Berlangsung Dalam Pergaulan (Interaksi Sosial)


1.      Pergaulan dan Jenis-jenisnya
Pergaulan dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
a.       Pergaulan orang dewasa dengan orang dewasa
b.      Pergaulan orang dewasa dengan anak atau orang yang belum dewasa
c.       Pergaulan anak dengan anak
Dalam setiap pergaulan akan tercipta situasi tertentu, yaitu suatu keadaan, bentuk, dan tujuantindakan yang terdapat dalam pergaulan. Situasi pergaulan secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam, berikut ini:
a.       Situasi pergaulan biasa atau situasi pergaulan bukan pendidikan.
b.      Situasi pendidikan.
Belum tentu setiap pergaulan antara orang dewasa dengan anak atau orang yang belum dewasa mengandung situasi pendidikan. Dalam pergaulan antara orang dewasa dengan anak, tidak setiap pengaruh orang dewasa kepada anak dikatakan mendidik. Pengaruh orang dewasa dikatakan mendidik jika pengaruh yang secara sengaja diberikan kepada anak didik tersebut bertujuan positif.
Monday, June 17, 2013
Posted by Unknown

Pendidikan Sebagai Suatu Proses


A.   Pengertian Proses Pendidikan

  1. Unsur-unsur Pendidikan
a)      Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan berfungsi sebagai pemberi arah bagi semua kegiatan dalam proses pendidikan.
b)      Pendidik
Pendidik berfungsi membantu merumuskan tujuan pendidikan, menciptakan situasi dan kondisi lingkungan yang kondusif bagi peserta didik untuk belajar, memfasilitasi peserta didik untuk mendapatkan materi pendidikan, serta menyelenggarakan proses pendidikan.
c)      Peserta Didik
Peserta didik berfungsi untuk mendidik diri atau belajar.
d)     Isi atau Materi Pendidikan
Isi atau materi pendidikan berfungsi sebagai apa yang harus dipelajari peserta didik.
e)      Metode dan Alat
Metode dan alat berfungsi sebagai cara untuk memperlancar proses pendidikan.
f)       Lingkungan
Lingkungan berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan.

  1. Proses Pendidikan
Proses pendidikan merupakan interaksi antarberbagai unsur pendidkan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Proses pendidikan ini merupakan kegiatan social atau pergaulan antara pendidik dengan peserta didik dengan menggunakan isi atau meteri pendidikan, metode, dan alat pendidikan tertentu yang berlangsung dalam suatu lingkungan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

  1. Proses Pendidikan bukan Proses Pembentukan Seseorang
Proses pendidikan berlangsung dalam suatu kegiatan social atau pergaulan antara pendidik dengan peserta didik. Dalam kegiatan social , baik pendidik maupun peserta didik yang terlibat dalam pendidikan pada hakikatnya adalah pribadi (subjek). Sebagai pribadi, setiap peserta didik tentu memiliki bakatnya masing-masing, ingin menjadi dirinya sendiri atas dasar pilihannya sendiri.
Berdasarkan itu, dalam proses pendidikan pendidik tidak boleh sembarangan memperlakukan peserta didik. Pendidik tidak boleh memandang dan memperlakukan sebagai objek seolah-olah dapat dibentuk sesuka hatinya. Atas dasar kekuasaanya, memang orang dewasa (pendidik) dapat saja sekehendak hatinya menentukan tujuan tertentu bagi siswa (peserta didik), dan dengan metode tertentu seorang pendidik dapat pula memaksa peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut. Akan tetapi, tujuan itu tidak sesuai dengan kodrat alam peserta didik, dan pencapaian tujuan itu tidak terjadi atas dasar ketulusan hati peserta didik, melainkan atas dasar keterpaksaan atau ketakutan, maka pencapaian tujuannya adalah semu belaka. [raktek-praktek seperti itu tentu saja tidak dapat dipandang sebagai pendidikan, melainkan pembentukan. Proses pendidikan bukanlah pembentukan seseorang.

Pendidikan bersifat normative karenanya tujuan, isi, cara dan alat pendidikan yang digunakan pendidik semuanya harus diarahkan untuk membimbing anak kearah kedewasaan. Selain itu, dalam pergaulan pendidikan, pendidik harus pula memperhatikan dan mempertimbangkan aspek pribadi anak didik. Apakah karakteristik anak didik berkenaan dengan keanakannya, minat, bakat, kemampuan. Selain itu pendidik juga harus sadar bahwa anak pada dasarnya memiliki kebebasan dan keinginan untuk menjadi dirinya sendiri. Pergaulan pendidikan yang tujuan, isi, metode, dan alat pendidikannya tidak sesuai dengan kodrat, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan tidak dapat disebut sebagai pendidikan.
Posted by Unknown

Cara Mengolah Limbah Rumah Tangga


  1. Cara mengolah sampah dapur
     Bahan
  1. Wadah penirisan sisa makanan yang disarankan terbuat dari material bambu
  2. Drum Plastik dengan penutup
  3. kran drainase di dasar
  4. Aktivator cairan EM4 (dapat di beli di toko pertanian)
  5. Kapur sirih

Cara Pembuatan Komposter

  1. lubangi dasar drum plastik
  2. pasang kran pada lubang tersebut
  3. Selanjutnya alat ini disebut komposter (pembuat kompos)

Cara Pembuatan Pupuk Organik

  1. Selalu tempatkan wadah penirisan sisa makanan dekat dengan bak cuci piring
  2. Selain mempermudah membuang makanan sisa dan hasil olahan sayur mayur, wadah ini juga akan mempermudah kita untuk mencuci sampah makanan sisa
  3. Buang semua makanan sisa pada wadah itu, dan biarkan tersiram air cucian piring
  4. Jika aktifitas cuci piringnya sudah selesai, tiriskan sampah sisa itu
  5. Masukkan sampah sisa ke dalam komposer
  6. tambahkan aktifator EM4
  7. Masukkan kedalam komposter yang tertutup

Penggunaan:

  1. Setelah beberapa minggu maka komposter akan menghasilkan kompos dan pupuk cair
  2. Kompos berasal dari sisa makanan dapur yang sudah diurai oleh bakteri Effective Organisme di dalam cairan EM4
  3. Pupuk cair adalah cairan yang terjadi akibat proses pembusukkan kompos. Cairan pupuk organik ini dapat di ambil melalui kran di dasar komposer untuk dimasukkan ke dalam botol bekas kemasan air mineral yang sudah diberikan sedikit kapur sirih.
  1. Cara mengolah sampah plastik
          Bahan :
Ø  Plastik bekas refill minyak goreng sania, molto, wipol, sunlight dsb
Ø  Bahan dalam pelapis tas berupa bahan dari kain furing.
Ø  Lem PC
Ø  Lem Fox
Ø  Bis ban
Cara membuat :
1.      Cuci bersih plastik bekas refill, tiriskan kemudian dilap sampai kering.
2.      Gunting plastik sesuai pola tas yang diinginkan sesuai perbagian yaitu bagian depan, belakang, samping kanan dan kiri.
3.      Rekatkan bagian depan dan belakang plastik refill menggunakan lem PC, jika sudah rekat dengan sempurna lalu direkatkan dengan bahan dalam pelapis tas menggunakan lem Fox.
4.      Rekatkan bahan dalam pelapis tas pada bagian samping kanan dan kiri plastik refill menggunakan lem Fox.
5.      Lakukan sentuhan akhir yaitu dengan menyatukan bagian depan dan belakang pola dengan bagian samping kanan dan kiri pola tas.
6.      Tambahkan tali di sisi kanan dan kiri tas untuk mempermudah kita menjinjing tas.
7.      Percantik tas yang kita buat dengan cara menambahkan bis ban di setiap sisi tas dengan jalan menjahitnya.
  1. Hasil karya kita sudah dapat digunakan untuk bergaya.

2.4 Manfaat mengolah Limbah
Ø  Mengurangi resiko tercemarnya lingkungan karena limbah.
Ø  Mengajarkan masyarakat untuk kreatif dan inovatif.
Ø  Menembah lapangan pekerjaan.
Ø  Mengurangi angka pengangguran.

Ø  Menambah pendapatan masyarakat.
Posted by Unknown

Pengolahan Limbah Rumah Tangga


Limbah yaitu kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.


Posted by Unknown

Pengaruh Tingkat Pendapatan Dengan Pendidikan



          
         Pengaruh Tingkat Pendapatan Dengan Pendidikan
Dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan yang lainnya setiap orang memerlukan pekerjaan. Dengan bekerja mereka akan memperoleh pendapatan, apabila pendapatan tersebut dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari dan mencukupi kebutuhan rumah tangga lainnya maka keluarga tersebut dikatakan makmur.
Karsidi dalam Ahmad Ridwan mendefinisikan dengan pendapatan adalah semua penghasilan yang didapat oleh keluarga baik berupa uang ataupun jasa. Setiap orang berhak untuk mencari nafkah dalam upaya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehingga pendapatan dapat mempengaruhi seseorang untuk mengejar apa yang mereka cita-citakan. Untuk masyarakat yang mempunyai penghasilan yang kecil, mereka berupaya hasil dari pekerjaannya hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk keluarga yang berpenghasilan menengah mereka lebih terarah kepada pemenuhan kebutuhan pokok yang layak seperti makan, pakaian, perumahan, pendidikan dan lain-lain. Sedangkan keluarga yang berpenghasilan tinggi dan berkecukupan mereka akan memenuhi segala keinginan yang mereka inginkan termasuk keinginan untuk menyekolahkan anak mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Wednesday, June 12, 2013
Posted by Unknown

Pendidikan, investment in human capital



              Pendidikan, investment in human capital 
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam peningkatan sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi bangsa. Hal ini bukan saja karena pendidikan akan berpengaruh terhdap produktivitas, tetapi juga berpengaruh terhadap fertilitas(angka kelahiran) masyarakat. Dengan pendidikan menjadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam meghadapi perubahan-perubahan dalam kehidupan. Jadi, pada umumnya pendidikan diakuai sebagai investasi sumber daya manusia. Pendidikan memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan kehidupan sosial ekonomi melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap serta produktivitas.
Dalam hubungannya dengan biaya dan manfaat, pendidikan dapat dipandang sebagai salah satu investasi (human investment) dalam hal ini, proses pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan bukan merupakan suatu bentuk konsumsi semata, akan tetapi merupakan suatu investasi. Hal yang sama diungkapakan pula oleh Mark Blaug (1976:19) yang menyatakan bahwa :
“…. A good case can now be made for the view that educational expenditure does partake to a surprising degree of the nature of investment in enhanced future output. To that extent, the consquences of education in the sense of skills embodied in people may be viewed as human capital, which is not to say that people themselves are being treated capital. In other word, the maintenance and improvement of skills may be seen as investment in human beings, but the resources devoted to maintaining and increasing the stock of human beings remain consumption by virtue of the abolition of slavery”.

Perencanaan Mapan, Ikhtiar Mengatasi Problem Sosial


Diatas telah dijelaskan, bagaimana fatalnya jika perencanaan pendidikan menjadi produk gagal. Untuk mengatasi gagalnya konsep pendidikan, maka perlu dilakukan kajian yang mendalam terhadap masalah-masalah sosial yang berimplikasi terhadap perencanaan pendidikan. Diantara solusi tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui tingkat kemiskinan. Dengan mengetahui tingkat kemiskinan pihak pemerintah dapat menentukan tingkat pemerataan yang sudah direncanakan.
2.      Membangun kepercayaan masyarakat melalui sosialisasi pentingnya pendidikan serta member beasiswa kepada anak-anak miskin untuk turut mengenyam pendidikan.
3.      Dalam merencanakan pendidikan harus memperhatikan dan menerapkan pembentukan karakter peserta didik.
4.      Pemerintah memberikan bekal ketrampilan sesuai dengan lingkungan kerja.
5.      Penyelanggaraan kerja lebih menekankan kepada keahlian sesuai dengan kompetensinya, ini terkait masalah sosial yang berhubungan dengan aspek pendidikan. Jika hal ini diterapkan, pendidikan tidak hanya menekankan pada sisi kognitifnya saja, melainkan lebih berfokus pada sisi karakter dan keterampilan.(Ms)
Posted by Unknown

Gejala Problem Sosial, Akibat Salah di Rencana


          
Gejala Problem Sosial, Akibat Salah di Rencana
Kegagalan system pendidikan selama ini disinyalir karena gagalnya rencana awal. Rencana yang tidak memperhitungkan aspek sosial, ekonomi, demogafi, adat istiadat dan aspek lain dalam masyarakat adalah kesalahan fatal dalam merumuskan konsep pendidikan.
Akibatnya, muncul problem baru akibatnya kurang mapannya system pendidikan. Problem-problem yang belum bisa diselesaikan hingga dewasa ini adalah :
1.      Kemiskinan
Kemiskinan tidak hanya terjadi di daerah-daerah pelosok saja, tetapi juga didaerah perkotaan yang katanya menjanjikan kesejahteraan. Hal tersebut terjadi karena banyak factor, sedang factor yang perlu mendapat stabelo besar adalah system pendidikan yang belum mampu menjadikan manusia seutuhnya.
2.      Pendidikan
Indonesia adalah Negara yang tingkat pendidikannya rendah didunia. Bahkan dilingkup  asia tenggar, Indonesia masih harus berlari kencang untuk mengejar Malaysya dan Singapura.
Banyak diantara generasi muda bangsa, yang harusnya mengenyam pendidikan yang layak, dalam realitanya banyak diantara mereka yang harus berjuang dalam kerasnya kerasnya kehidupan jalanan. Sekali lagi, semua itu adalah kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan di negri ini.
Posted by Unknown

Relasi Perencanaan Pendidikan Dengan Keadaan Sosial



                   Relasi Perencanaan Pendidikan Dengan Keadaan Sosial
Menurut E. Mulyasa (dalam Udi Syaefuddin dan Abin Samsudin Maknun, 2009), model manajemen sekolah atau pendidikan dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan sekolah atau pendidikan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, disertai pembinaan secara kontinyu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya, dan khususnya masyarakat yang berkepentingan langsung dengan sekolah. Simpati masyarakat akan tumbuh melalui upaya-upaya sekolah dalam menjalin hubungan secara intensif dan proaktif, disamping membangun citra lembaga yang baik.
Perencanaan pendidikan mengandung arti untuk memenuhi kebutuhan manusia, bentuk apapun yang diambil perencanan itu akan mempengaruhi aspek sosial dari situasi tersebut. dengan demikian, walaupun perencanaan itu hanya berkaitan dengan aspek fisik tetap hasus memiliki implikasi sosial. Pengertian perencanaan sosial kurang memiliki batasan yang jelas sehingga menimbulkan berbagai konotasi. Jadi dapat dikatakan perencanaan itu tidak akan lengkap jika hanya mempertimbangkan sub kelompok fisik, sosial, ekonomi, atau pendidikan saja tanpa mempertimbangkan keseluruhan lingkungan yang melingkupinya.
Perencanaan bisa dikaji dengan dengan pengamatan dari berbagai komponennya yang berbeda. Sebagai contoh perencanaan fungsional memfokuskan pada aspek tertentu dari permasalahan total. Hal ini biasanya terpisah, tetapi dapat efektif bila dikoordinasikan dengan upaya dan bentuk perencanaan jangka panjang keseluruhan.
Posted by Unknown

Education planning correlation in the meanwhile social and economic problem



    

     1.     Urgensi Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan adalah suatu proses yang sistematis dan berkesinambungan yang meliputi pelaksanaan dan pengkoordinasian, metode penelitian sosial, prinsip dan teknik pendidikan, administrasi, ekonomi, dan keuangan melalu dukungan masyarakat terhadap pendidikan. Dengan tujuan dalam langkah-langkah yang dirumuskan secara pasti untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang dalam mengembangkan berbagai potensinya agar dapat memberikan kontribusinya secara efektif terhadap pembangunan sosial, kebudayaan dan ekonomi bagi negerinya.[1]
Lebih jauh, Udi Saefuddin dan Samsudi Maknun  menegaskan akan pentingnya praperkiraan dalam menganalisa pentingnya perencanaan pendidikan dalam berbagai aspek :
1.      pertumbuhan penduduk
2.      partisipasi dalam pendidikan(dengan menghitung penduduk yang sekolah)
3.      arus murid dari kelas satu ke kelas yang lebih tinggi dan dari satu tingkat ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan
4.      pilihan atau keinginan masyarakat dari individu tentang jenis-jenis pendidikan.

Popular Post

Powered by Blogger.

Copyright © ARTIKEL UNTUKMU-ARTIKEL UNTUKMU- Powered by Blogger